Riset Climate Central : Ini Wilayah-wilayah di Indonesia Terancam Tenggelam Tahun 2050

ESENSINEWS.com - Rabu/16/06/2021
Riset Climate Central : Ini Wilayah-wilayah di Indonesia Terancam Tenggelam Tahun 2050
 - ()

ESENSINEWS.com – Penelitian terbaru yang dibagikan Climate Central mengungkapkan bahwa beberapa kota di Indonesia terancam akan tenggelam pada 2050.

Organisasi pengamat perubahan iklim itu merancang alat online yang menunjukkan efek kenaikan perubahan air.

Alat berbasis web tersebut memungkinkan pengguna memilih tahun dengan menggesernya dan melihat bagian negara mana yang akan terpengaruh oleh peningkatan risiko banjir.

Dalam peta, terlihat beberapa pinggiran kota di Indonesia ditandai dengan warna merah, yang artinya lokasi tersebut berada di bawah permukaan air atau tenggelam.

Data memprediksi bagian Jakarta Barat hingga Utara akan tenggelam. Itu mencakup wilayah Kota Tua, Ancol, Monas, Kalideres, hingga wilayah Banten pun akan terkena dampaknya.

Beberapa lokasi pantai seperti Anyer pun akan tenggelam dalam waktu 30 tahun mendatang.

Peta wilayah di Indonesia diprediksi akan tenggelam. [Climatecentral]
Peta wilayah di Indonesia diprediksi akan tenggelam. [Climatecentral]

Tak hanya itu, wilayah Jawa lainnya seperti Indramayu, Cirebon, Nusa Kambangan, sebagian wilayah Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang, Demak, hingga Surabaya juga akan berada di bawah air.

Wilayah lainnya yang juga mengkhawatirkan mencakup Kuta, Bali, Mataram, dan beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat.

Daerah merah lainnya termasuk Kalimantan, di mana pepohonan telah banyak ditebang, Palembang, Lampung, dan beberapa lokasi di Sumatra Utara.

Siapa pun dapat mencoba alat ini dengan mengakses tautan https://coastal.climatecentral.org/map/ dan memilih wilayah mana saja di Indonesia untuk mengetahuinya secara lebih detail.

Para ahli sebelumnya telah memperingatkan tentang bahaya naiknya permukaan laut sebagai akibat dari pemanasan global selama bertahun-tahun.

Dilansir dariĀ Metro.uk, Rabu (16/6/2021), jika ketinggian naik dua meter, maka itu bisa mengakibatkan hilangnya 1,79 juta km persegi di seluruh dunia.

Ini akan mencakup daerah-daerah kritis produksi pangan yang akan berdampak pada hingga 187 juta orang.

Kembali pada 2019, tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut “penilaian ahli terstruktur” untuk meminta 22 ahli, memperkirakan kisaran yang masuk akal untuk kenaikan permukaan laut di masa depan.

Tim ahli diminta mempertimbangkan proyeksi pencairan masing-masing lapisan es Greenland, Antartika Barat, dan Antartika Timur, di bawah skenario kenaikan suhu global masa depan yang rendah dan tinggi.

“Proyeksi total kenaikan permukaan laut global berikutnya menggunakan metode ini menghasilkan kemungkinan kecil. Tapi, berarti kenaikan permukaan laut berikutnya melebihi dua meter pada 2100 di bawah skenario suhu tinggi,” kata profesor Jonathan Bamber dari University of Bristol.

Ilustrasi permukaan laut naik. [Shutterstock]
Ilustrasi permukaan laut naik. [Shutterstock]

Temuan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat pesisir tidak boleh mengesampingkan kemungkinan kenaikan permukaan laut abad ke-21 berikutnya lebih dari dua meter.

 

 

Berbagai sumber

Tinggalkan Komentar

Kolom

Mungkin Anda melewatkan ini

IMO Dorong Anggotanya Miliki Badan Hukum

IMO Dorong Anggotanya Miliki Badan Hukum

Sofyan Djalil Sebut Pemerintah sedang Siapkan RUU Pertanahan

Sofyan Djalil Sebut Pemerintah sedang Siapkan RUU Pertanahan

Presiden Serahkan 2500 Sertifikat Tanah di Ponorogo

Presiden Serahkan 2500 Sertifikat Tanah di Ponorogo

Fraksi Nasdem Berharap Tak ada Benturan Kewenangan RPMJD Provinsi Sulut

Fraksi Nasdem Berharap Tak ada Benturan Kewenangan RPMJD Provinsi Sulut

Menkominfo Ingatkan  Berhati-hati Gunakan Aplikasi FaceApp

Menkominfo Ingatkan Berhati-hati Gunakan Aplikasi FaceApp

Tag

Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya