Esensinews.com – Masyarakat semestinya melihat proses demokrasi sebagai hal yang wajar, tidak harus berlebihan dengan memaksakan kehendak atau dengan cara-cara saling fitnah. Pemilih yang rasional harusnya bisa membedakan mana yang hoax dan yang benar.
ML Denny Tewu, calon DPD RI 2019-2024 nomor urut 34 dapil Sulut menanggapi “kampanye” yang berlangsung saat ini menuju Pesta Demokrasi tahun 2019.
“Mendukung seorang calon presiden dan wakilnya itu perlu dan wajar, tapi jangan sampai melupakan fakta bahwa kita semua ini adalah sebangsa dan setanah air, torang samua basudara kata orang Manado,” tambah Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini.
Dia katakan juga, para calon bicarakanlah program, yakinkan pemilih bahwa program yang akan dijalankan untuk mensejahtera kan seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa saja.
Penerima penghargaan Pemimpin Politik Kristen tahun 2008 ini sependapat untuk membuat suasana pesta demokrasi berisikan kegembiraan, karena proses demokrasi adalah pilihan konstitusi kita, dan musuh besar demokrasi adalah ketidaksabaran. Memang, tambah dia, proses kampanye sekarang ini panjang sekali dan merupakan hal yang baru di mana Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan, dan waktu yang panjang untuk berkompetisi ini bisa saja menimbulkan hal-hal yang negatif, karena itu semua pihak harus bisa saling menjaga dan menahan diri.
“Di Sulut proses demokrasi adalah hal yang biasa, karena secara umum masyarakatnya sudah terbiasa memilih kepala desa melalui proses demokrasi. Jadi cara pendekatan agar dikenal, disukai dan dipilih juga sudah terbiasa dilakukan para calon. Cara pendekatan yang populer kini salah satunya dengan menggunakan IT / medsos, karena sekitar 50% pemilih di Sulut adalah pemain media sosial,” ujar Denny.
Mantan Ketua Umum PDS ini berharap agar masyarakat Sulut sudah mempersiapkan hak pilihnya dengan memahami proses pemilihan. Ada 5 kertas suara dengan 5 warna, untuk DPD RI kertas suaranya berwarna merah. Ingat, Pemilu itu 17 April 2019!
