Esensinews.com – Mantan Menko Ekonomi DR. Rizal Ramli menyarankan pemerintah mencontoh Jepang saat bangkit mengatasi stunting atau tubuh yang gagal berkembang di usia di bawah dua tahun kini sedang mengancam Indonesi, pasca tragedi bom atom di penghujung Perang Dunia II .
Rizal meminta pemerintah serius untuk mencegah penyakit itu dengan berbagai program perbaikan gizi. Dulu di Jepang sehabis perang kehidupannya miskin sekali, seluruh ekonominya lumpuh. Tapi pemimpin Jepang waktu itu tidak mau pemudanya di masa yang akan datang tidak bisa kalahkan bule yang sudah ngebom mereka,” katanya di media center Prabowo-Sandi, Jakarta, dikutip HanTer.com Jumat (9/11/2018).
Menurut Rizal Ramli, pemerintah Jepang saat itu menyiapkan anggaran untuk anak-anak balita agar bisa mengkonsumsi susu dan telor. Alhasil, anak-anak tersebut tumbuh dewasa, berbadan sehat dan memiliki otak yang pintar.
Sementara, kondisi Indonesia saat ini yang menurut data ada sepertiga anak yang mengalami stunting membuat akan sulit berkembang di masa mendatang.
“Itu yang harus kita antisipasi dari awal,” kata menko perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Rizal Ramli menambahkan, 20 persen anak stunting sudah dialami sejak di dalam kandungan. Kemudian 80 persen lagi setelah si ibu melahirkan.
“Artinya harus ada program buat naikkan protein ibu-ibu hamil. Kasih susu, telur kan bisa. Adakan dong program seperti itu,” ucap dia.