Esensinews.com – Beberapa pekan ini Kurs rupiah terus terperosok. Jumat (5/10/2018), telah menembus level Rp 15.400 per dolar AS, jauh meninggalkan level penutupannya Rp 15.075 kemarin.
Menurut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dalam batas aman.
“Yang penting supply dan demand-nya berjalan dengan baik, inflasi juga terjaga dengan baik. Jadi, jangan terpaku pada level,” kata Mirza di kantor BI, Jakarta pada Kamis (4/10/2018).
Lanjut kata dia, hal itu cukup kuat karena rasio kecukupan modal (CAR) minimal perbankan adalah 8,5 persen sampai dengan 14 persen. “Sekarang CAR di atas 20 persen, jadi sektor perbankan masih kuat,” katanya.
Menanggapi hal itu, peneliti Kebijakan Publik Indonesian Public Institute (IPI) mengkritisi apa yang dikatakan Mirza sangat irasional.
“Miris dan tak masuk akal, udah di level Rp15.400 per 1 dollar kok masih aman. Barangkali, ini easy listening, tapi membodohi publik, dengan pernyataan yang menyesatkan” kata Jerry.
Orang kita sulit berkata jujur dan mengakui kelemahan ujar Jerry. Paling tidak ditanya kenapa rupiah ambruk pasti jawabanya “aman”.
“Ini sebuah : economic and finacial warnings bagi kita, jangan hal ini dianggap remeh dan sepele. Pada prinsipnya jangan runyam. Ini punya great influence and impact (punya pengaruh besar). Buntutnya bisa ke arah economic crisis,” ujar Jerry.
Selanjutnya kata Jerry, orang bodoh saja yang percaya akan pernyataan ini. “Lebih baik mengakui keteledoran dan kelemahan jangan hanya berkelit dan membenarkan diri,” ucapnya.
Editor : Hipatios