Oleh : Dr. Suhento Liauw
Salah satu hal yang membuat saya terheran-heran ialah orang-orang menghubungkan antara nilai rupiah terhadap dolar dengan Presiden Jokowi.
Tetapi, ketika saya sadar bahwa mereka hanya nonton TV dalam negeri dan ada yang tinggal di pedalaman atau tiap hari jaga toko sehingga tidak tahu perkembangan manca negara dan tidak nonton TV, atau hanya nonton TV yang memang beda, keheranan saya berkurang.
Walaupun saya seorang theolog, namun sangat melek ekonomi karena banyak mengamati dan nonton CNN, Foxnews, CNA dan berbagai TV international.
Sejak Trump terpilih jadi presiden ia melaksanakan janji kampanyenya._
_Besi AS ke Eropa dan Kanada dipajak 25% sedangkan besi mereka masuk AS hanya dipajak 5%, tentu Trump yang seorang businessman tidak bisa terima, dan membalas menaikkan pajak hingga 25%._ _Kanada dan Eropa kaget karena langsung besi mereka ngak bisa masuk AS lagi, ngak laku._ _Barang-barang China masuk AS dikenakan pajak 5% bahkan ada yang hanya 2.5% sdgkn barang AS masuk China kena 25%. Trump menaikkan pajak barang China, dan menyebabkan barang China numpuk dan pabrik banyak yang berhenti operasi.
Mobil Eropa & Jepang masuk AS pajak hanya 5% sdgkn mobil AS ke Eropa Jepang dipajak 25% keatas.
Trump berkata, ngak bisa, harus dinaikkan sampai seimbang. Toyota, Mercedes semuanya segera bikin pabrik mereka di AS. Tenaga kerja terserap.
Sebenarnya Indonesia juga disorot, barang-barang Indo masuk AS kita minta untuk tidak dipajak tinggi, sedangkan mobil AS masuk Indonesia dipajak waw yang mendengar bisa kaget.
Trump telah menyebabkan dunia terperanjat.
Bahkan Trump marah pada negara Eropa yang keluar uang alakadarnya untuk NATO yang tujuannya untuk melindungi Eropa dari Soviet.
Mengapa AS perlu keluar uang terbanyak untuk melindungi Jerman, Inggris, Perancis yang kaya raya?
Hasilnya ekonomi AS sekarang sedang booming, banyak perusahaan memilih bikin pabrik mereka di AS daripada dari luar yang akan dikenakan pajak tinggi sehingga tidak bisa bersaing.
Dan otomatis nilai tukar dollar naik.
Jadi, nilai dollar naik itu karena kehebatan Trump, dan karena ekonomi AS yang meningkat drastis. Sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan Jokowi.
Tetapi ya, di dunia saja ada banyak orang bodoh, apalagi.
Padahal seandainya bukan karena Trump, ekonomi Indonesia bisa sangat signifikan karena pembangunan mulai merata, dan tingkat korupsi turun drastis, semua dana jatuh ke proyek bukan ke kantong koruptor.
Mudah-mudahan rakyat Indonesia bertambah hikmat, tidak kembali memilih koruptor lagi. Dan tahu bahwa dollar naik bukan karena Jokowi, melainkan karena Trump.