Gatot menegaskan bahwa tradisi pemberian bonus bagi atlet berprestasi oleh pemerintah telah terjadi sejak lama.
“Asian Games empat tahun yang lalu ada, Olimpiade dua tahun yang lalu ada, Sea Games lalu juga ada. Dan selalu bebas pajak, artinya pajak ditanggung oleh negara,” ujarnya.
Gatot mengatakan, besaran bonus yang diberikan kepada para atlet di Asian Games ini akan lebih besar daripada kompetisi-kompetisi sebelumnya.
Sebagai contoh, ia menyebut bahwa pada Asian Games 2014 di Incheon, ketika Indonesia hanya mendapatkan empat medali emas, para juara masing-masing mendapatkan Rp400 juta.
Image caption peraih medali emas di cabang olahraga angkat besi, Eko Yuli Irawan, mengaku bahwa duit bonus yang didapatkan dari pemerintah disisihkan dan dibagikan “seikhlasnya” kepada ofisial dan atlet lain yang gagal mendapatkan medali.
Uang bonus dari pemerintah diterima sang atlet secara bersih tanpa dipotong pajak, kata Gatot. Adapun bagi pelatih, ada imbalan tersendiri.
Selain bonus berupa uang, para atlet peraih medali juga dijanjikan untuk diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kemenpora.
Atlet angkat besi pemenang medali emas di Asian Games, Eko Yuli Irawan, membenarkan bahwa duit bonus yang ia terima dari pemerintah selalu utuh tanpa dipotong pajak.
Adapun bagi federasi maupun atlet-atlet lain yang tidak mendapatkan medali, Eko mengaku biasanya para atlet pemenang medali menyisihkan uang, yang kemudian dikumpulkan dan dibagikan “seikhlasnya”.
“Karena mereka memang kan berjuang juga, jadi anggap aja kita bagi-bagi rejeki. Cuma nggakdipatok harus sekian persen, nggak ada,” kata Eko ketika dihubungi BBC News Indonesia.
Kendati kali ini mengiming-imingi para atlet dengan bonus yang besar, Kemenpora punya catatan terlambat membayarkan honor dan bonus atlet.
Pada Juli tahun lalu, Kemenpora meminta maaf kepada pasangan ganda putra bulu tangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, karena bonus yang dijanjikan kepada mereka sebagai juara All-England terlambat dibayarkan sampai lima bulan.
Dan atlet tolak peluru putri peraih emas di SEA Games 2017, Eki Febri Ekawati, sempat mengeluh karena biaya akomodasi yang dikeluarkannya sendiri tak kunjung diganti.
Namun Sekretaris Menpora Gatot Dewa Broto menegaskan bahwa hal itu tidak akan terulang lagi. Bonus bagi para atlet Asian Games akan diberikan tak lama setelah pesta olahraga Asia itu selesai.
“Arahan dari Menpora – beliau dapat arahan dari presiden – (hadiah) harus diberikan secepatnya, tak lama, beberapa hari setelah Asian Games,” kata Gatot. “Saya yakin tahun ini enggak mungkin (terlambat).”