Esensinews.com – Nasib seseorang siapa yang tau? Menyebut nam Fauzan alias Ozan (20), barangkali orang akan bertanya siapa sosok yang satu ini. Namun prestasinya yang mentereng patut diacungi jempol. Ia adalah karateka andalan Indonesia sebagai juara dunia pada WASO World Championship yang diraih Fauzan pada Januari 2018 yang berlangsung di Ceko.
Tak mudah bagi Ozon dan pelatihnya Mustafa untuk berangkat ke Ceko. Dia pun menikmati kemenangan dalam senyap dan kembali ke kehidupan nyata, mencari penghidupan.
Awalnya pria asal Kampung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini pernah punya cita-cita jadi tentara namun gagal. Begitu pula saat dirinya mencoba masuk menjadi polisi tetapi gagal karena tak lolos seleksi.
Hingga akhirnya sang juara dunia ini melamar sebagai anggota Satpol PP di Provinsi Kalimantan Selatan. Hingga saat ini, belum ada kelanjutan dari lamaran yang diajukannya.
Kini, Ozan menjalani pekerjaaannya sebagai karyawan di sebuah toko retail, membantu perekonomian keluarga. Ibu Ozan, Jamariah (56), bekerja sebagai tukang pijat.
Seoerti dilansir Kompas.com Selasa (17/7/2018), Ozan berharap, ke depannya, ada perhatian pemerintah terhadap para atlet yang telah mengharumkan nama negara.
“Kenapa atlet-atlet dibeda-bedakan antara atlet lain, enggak ada perhatiannya pemerintah sama atlet-atlet. Apakah pemerintahnya lagi kesibukan mengurus rakyat atau gimana,” kata Ozan.
Perjuangan mengikuti kejuaraan dunia karate
Perjalanan Ozan dan pelatihnya untuk berangkat mengikuti kejuaraan karate tradisional tingkat dunia, WASO World Championship, tak mudah.
Ia sempat mengalami kesulitan biaya untuk mendanai perjalanannya ke Ceko.
Bantuan dari sejumlah pihak, termasuk Korda Federasi Karate Tradisional Indonesia Kalimantan Selatan akhirnya mewujudkan keinginan Fauzan bertarung di kancah dunia.
“Sempat bingung karena kesulitan biaya, padahal harus ngurus visa dan tiket pesawat. Tapi, kemudian kami dibantu oleh beberapa pihak asing dan dapat bantuan dari Ketua Korda Federasi Karate Tradisional Indonesia,” ujar Ozan.
Pihak WASO World Championship juga memberikan bantuan dan kemudahan seperti menyediakan fasilitas tempat istirahat, dan keperluan sehari-hari selama mereka tinggal di Ceko.
Namun, segala fasilitas yang didapatkan ini harus dibayar setelah kejuaraan selesai.
“Setelah pengumuman kejuaraan, kami mengganti uang yang kami pinjam ke pihak WASO,” kata dia. Ozan pun mengatakan pemerintah kurang memberikan perhatian terhadap para atlet olahraga karate.
“Kurang diperhatikan aja sih. Yang penting saya berangkat, saya datang ke kota orang. Saya enggak mikir pulang lah, yang penting berusaha yang terbaik, yang serius mainnya, jangan mengecewakan,” tuturnya.
Di tingkat nasional, prestasi Fauzan tercatat pernah meraih medali emas saat kejuaraan nasional karate yang berlangsung di Sumedang pada Agustus 2017. Prestasi inilah yang mengantarkannya bisa bertanding di kejuaraan dunia di Ceko.